Sudahkah Anda tahu apa saja tipe-tipe conditional sentence berikut rumus dan contoh kalimatnya? Mungkin Anda pernah menemukan atau mengucapkan conditional sentence secara langsung namun belum mengetahui banyak mengenai jenis kalimat itu.
Secara singkat, conditional sentence adalah kalimat pengandaian. Jadi, kejadian yang diterangkan pada kalimat tersebut berlum pernah terlaksana.
Dalam susunan kalimatnya, conditional sentence terdiri atas dua klausa, yakni if clause dan main clause. Nah, kedua klausa ini dapat berubah-ubah tergantung dengan jenis tenses yang digunakan.
Pengertian Conditional Sentence
‘Jika saya punya uang banyak, saya akan membeli mobil sport’. Seperti itu-lah contoh kalimat conditional sentence dalam bahasa Indonesia. Dari kalimat tersebut, kita dapat memahami bahwa conditional sentence adalah kalimat yang berisikan pengandaian atau imanijasi dan kejadian di dalamnya belum pernah terlaksana.
Ciri utama conditional sentence adalah adanya kata ‘if’ atau jika yang menunjukkan pengandaian. Kata if ini terletak pada if clause yang setelahnya diikuti dengan main clause. Main clause sendiri berisikan ‘akibat’ dari pengandaian yang dilakukan di if clause.
Tipe-tipe Conditional Sentence
Ada empat tipe conditional sentence yang wajib Anda ketahui, yakni tipe 0, tipe 1, tipe 2 dan tipe 3. Untuk mengetahui lebih lanjut, mari kita simak pembahasan selengkapnya di bawah ini!
1. Tipe 0
Conditional sentence tipe 0 digunakan untuk menerangkan kebenaran umum. Dengan kata lain, tipe conditional sentence ini berlaku untuk menjelaskan fakta yang sudah pasti terjadi.
Rumus :
If + simple present tense (S + verb 1), simple present tense (S + verb 1)
Contoh :
- If I burn this paper, it becomes ash. (Jika saya membakar kertas ini, kertanya akan menjadi abu.)
2. Tipe 1
Conditional sentence tipe 1 digunakan untuk menerangkan pengandaian yang kemungkinan besar terjadi di masa depan. Dikatakan kemungkinan besar terjadi karena pengandaian yang dilakukan masuk akal atau logis.
Rumus :
If + simple present tense (S + verb 1), simple future (S + will + verb 1)
Contoh :
- If Rani studies hard, she will pass the exam. (Jika Rani belajar keras, dia akan lulus exam.)
3. Tipe 2
Conditional sentence tipe 2 digunakan untuk menggambarkan pengandaian yang tidak masuk akal atau logis. Dengan kata lain, tipe conditional sentence ini berlaku untuk pengandaian yang kemungkinan kecil terjadi.
Rumus :
If + simple past tense (S + verb 2/were), S+ would + verb 1
Contoh :
- If I were you, I would continue my study. (Jika saya menjadi kamu, saya akan melanjutkan studi.)
4. Tipe 3
Jika conditional sentence tipe 2 digunakan untuk menyatakan pengandaian yang kemungkinan kecil terjadi, tipe 3 digunakan untuk menyatakan pengandaian yang mustahil terjadi. Selain itu, conditional sentence tipe 3 juga berlaku untuk pengandaian terhadap kondisi saat ini yang mungkin saja berbeda jika sesuatu yang terjadi di masa lalu juga berbeda.
Rumus :
If + past perfect tense (S + had + verb 3), S + would have + v3
Contoh :
- If you had studied more yersterday, you would have passed the exam. (Jika saja kamu belajar lebih kemarin, kamu akan lulus ujian.)
Keterangan : contoh di atas menerangkan bahwa subject ‘you’ tidak lulus ujian. Kemudian, subject ‘you’ berandai-andai sebagaimana kalimat di atas, namun pengandaian itu tidak bisa terjadi lagi.
Itulah pembahasan tentang tipe-tipe conditional sentence berikut contohnya. Perlu diketahui, susunan kalimat conditional sentence bisa diubah posisinya. Jadi, main clause dapat diletakkan di depan kemudian diikuti if clause.
10 Comments
Terimakasih artikelnya sangat membantu…
Terimakasih kembali 🙂
Ijin save ya admin, terimakasih…
Silahkan 🙂
Wah bermanfaat sekali, penjelasannya mudah dipahami juga…. terimakasih…
Terimakasih kembali, semoga berguna ya 🙂
Terimakasih Primary English, senang belajar di website ini….
Terimakasih kembali, semoga bermanfaat ya 🙂
Sangat berguna pembahasannya… terimakasih….
Terimakasih kembali ya 🙂